Bijak Menentukan Pilihan

By | Kamis, September 17, 2015 53 comments
kata bijak menentukan pilihan

Perlu diketahui kehidupan adalah tentang bagaimana kita harus bijak dalam menentukan pilihan. Pilihan yang tak akan habis dan selalu ada. Bercabang-cabang dan pada akhirnya semua cabang tersebut akan bertemu di suatu titik yang dinamakan kematian.


Di sini saya tidak membicarakan tentang kematian, namun kembali perlu diingat bahwa selama kita hidup, kita akan selalu disuguhi oleh banyak pilihan. Dan apabila kita telah berhasil menentukan pilihan, maka akan timbul banyak pilihan baru lagi. Begitu seterusnya hingga waktu kita di dunia ini habis.

Mungkin akan ada kepikiran begini : "Kalau gitu kalau asal pilih atau tidak memilih itu tidak apa-apa kan? Toh endingnya juga sama-sama mati."

Memang benar endingnya sama, namun kalau asal menentukan pilihan efeknya akan berdampak asal-asalan juga bagi kehidupan kita. Hidup ini bukan asal-asalan, pilihan yang kita pilih di masa lalu hasilnya ada di hari ini. Liat keadaan kita saat ini, ini adalah hasil dari semua pilihan yang telah kita pilih dari dulu hingga sekarang.

Sebenarnya pilihannya itu seperti apa si? Tentu ada banyak sekali dan penuh modifikasi. Contoh simpelnya adalah pilihan seperti dihadapi pilihan antara mau belajar atau tidak, mau ngerjain tugas atau tidak, mau menunda atau tidak, dan lain-lain.

Tapi aslinya tidak sesimpel itu, pilihan itu penuh modifikasi. Misal kita telah menentukan pilihan untuk mengerjakan tugas, maka akan muncul pilihan modifikasi seperti : mau mengerjakan tugas dengan siapa, ngerjakan jam berapa, ngerjakan sambil ngemil atau tidak, mau nyontek tugas temen atau tidak, mau minta diajarin atau berusaha sendiri. 

Itu penuh modifikasi, namun jangan dianggap enteng. Karena sesungguhnya setiap putusan yang kita ambil akan mempengaruhi kehidupan kita di hari itu dan di masa depan. Itu baru pilihan tentang mengerjakan tugas, belum pilihan-pilihan yang lain seperti : Mau kuliah atau tidak, kuliah ambil jurusan apa, mau kerja atau bisnis, pengen nikah di umur berapa, dan lain-lain. So be careful... semua pilihan akan mempengaruhi seluruh hidupmu seperti efek domino.

Dan mana pilihan yang terbaik? Yang tahu hanyalah diri kita sendiri. Setiap pilihan yang kita ambil itu berbanding lurus dengan kualitas keadaan kita di hari itu. Tentu kalau orang hebat akan memilih pilihan hebat yang membuatnya semakin hebat, begitu juga sebaliknya. Orang malas akan memilih pilihan yang malas.
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang pada diri mereka" (QS. Ar Ra’d: 11)
kata bijak menentukan pilihan - QS. Ar Ra’d : 11


Nah, apa kaitannya dengan kutipan ayat di atas? Kita ambil contoh orang malas lagi. Orang malas tentu akan membuat keputusan yang malas, nah kalau begitu terus bagaimana dia bisa berubah jadi orang rajin? Dari ayat di atas udah disebutkan, kalau ingin berubah ya harus berubah sendiri. Jadi orang malas bersebut harus membuat keputusan untuk berubah dengan memilih pilihan yang jauh dari kata malas.


Apa orang malas itu bisa membuat keputusan yang tidak malas? Ya bisa, tapi itu berat. Seringnya orang dapat berubah apabila dia telah mengalami peristiwa yang berat dan secara tidak langsung membuat dirinya ingin berubah menjadi lebih baik. Hehe... istilah mudahnya adalah mendapat hidayah.


Tapi tidak serta merta harus mengalami peristiwa berat dulu baru mau berubah, mulai sekarang juga sebenarnya kita bisa berubah menjadi jauh lebih baik. Tentu asal kita punya kemauan, intinya itu kita mau atau tidak untuk berubah, pilihan ada di tangan kita.


Nah, sekarang tinggal bagaimana kita pandai-pandailah menentukan pilihan. Pilihlah pilihan yang membuat kita maju ke depan. Saya yakin kalian tahu mana pilihan yang terbaik. Dan apabila bingung dalam memilih, mohonlah petunjuk kepada Tuhan. So... selamat memilih.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
comments

53 komentar:

  1. Intinya niatnya dulu ya mas, mau atau tidak? :)
    Mungkin pengalaman orang-orang terdahulu juga bisa dijadikan ibroh untuk kita. terimakasih sarannya mas, mudah-mudahan kedepannya saya bisa jauh lebih baik lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentu, kita emg mau atau tidak :)
      Itu yg menjadi dasar untuk berubah jd baik. Keinginan untuk maju. Iya wan, aamin :)

      Hapus
  2. Yap betul banget bro. Gue yang sekarang yang nulis masih ngaco dan jelek akan berlatih lebih baik untuk menulis, mungkin akan jadi bekal untuk masa depan gue~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu keinginan yang baik, hehe jd km udh punya modal untuk berkembang dalam hal menulis. Semangat~

      Hapus
  3. Yaaaa... itu tergantung isi kepala masing-masing orang hehehe... yang mau maju pasti terus bergerak dan gak males. lagian hidup ini bukankah terlalu singkat untuk jadi manusia biasa? kalo bisa jadi yang luar biasa kenapa harus jadi yang biasa-biasa aja... hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha, you got the point :D
      Nah pertanyaan itu kita tanyakan pada diri sndiri, kita mau nya jd biasa saja atau yang luar biasa :D

      Hapus
  4. Kayaknya kalo kasus begini, peribahasanya "Karena nila setitik, rusak susu sebelanga" Jadi kalo kita salah menentukan pilihan dikit aja, kesana nya pasti akan berantakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener :)
      Maka nya sayang bgt kalau kita sudah jd orang hebat namun salah melangkah. Bisa jd berantakan semua apa yang telah dibangun selama ini...

      Hapus
  5. Jika kita menginginkan segala sesuatu Yang penting niat, berusaha, berdoa, dan ikhlas.. insyaallah dapat yang terbaik :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo berat menentukan pilihan sebaiknya sembahyang dan memohon petunjuk Tuhan..

      Hapus
    2. Yap, bener sekali arum. Jgn pantang menyerah untuk mendapatkan yg terbaik.

      Betul. Sholat istikharoh adalah solusi tepat untuk menentukan pilihan yang sulit :)

      Hapus
  6. Sungguh artikel yang menggugah hati sekali... memang benar, setiap tindakan yang kita ambil... pastinya akan berpengaruh di kehidupan kita nantinya. Sama seperti menanam benih, apabila kita menanamnya dengan penuh kasih sayang... maka benih itu akan tumbuh menjadi tanaman yang indah... begitu juga hidup kita...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe benihnya peka ama rasa kasih sayang yah berarti :D

      Yap, jd pilihlah pilihan dengan bijak...

      Hapus
  7. Pilihandiambil sesuai prioritas kan ya hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup tentu saja. Tp sayangnya banyak yg tidak sadar mana yg prioritas dlm hidup dan mana yg tidak.

      Meski udh tau itu prioritas jg blum tentu orang itu mau melakukannya. Ya ky contoh orang males itu :D

      Hapus
  8. ya setuju nih, bijak dalam memilih karena tiap pilihan bisa menentukan masa depanmu.

    hidup memang banyak pilihan tapi kita yang ja;lanin harus bisa memilih apa yang terbaik untk kita dan masa depan nanti.
    gk cuma orang malas sih yang harus berusaha dan memilih sesuatu dengan serius. orang rajin juga harus bisa memilih diantara pilihan berat lain biar gk salah langka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya pastinya ituh, dr orang males hingga orang hebat akan selalu disuguhi pilihan.

      Klo orang hebat nya itu salah pilih, ya bisa bahaya itu. Apalagi klo dia pnya wewenang trhadap banyak orang :3

      Hapus
    2. ya itu. bisa berabe. orang lain juga bisa kebawa-bawa tuh

      Hapus
  9. Jangan sibuk mulu bang, sampai gak inget kalo sekarang hari kamis.

    Wah ini jarang-jarang nulis kayak begini, mengajarkan bijak untuk memilih kayak memilih mau kuliah dimana, entar kalo udah nentuin kampusnya harus nentuin jurusannya, memilih kerjaan yang bagus, memilih pendamping hidup *eh

    Kadang kalo kita sudah memilih sesuatu lalu salah akan timbul perasaan menyesal "kenapa ya kok gak kemarin aku milih itu kok jadinya milih ini akhirnya sekarang susah deh" Susah untuk menghindari rasa sesal itu tadi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe entah ni bisa ampe lupa ama hari :D

      Yap, sebelum kita mati kita akan selalu disuguhi pilihan mulu. Jadi kn harus waspada dengan apa yang kita pilih. Hehe.. pilih dengan kata hati, itulah yang terbaik. Ya sudah2 ga perlu disesali, diambil hikmah nya saja untuk menjadi lebih baik :)

      Hapus
  10. Aaaaah, udah lama nggak ke sini, sekalinya ke sini langsung ditampar dengan kata.

    Rasanya tuh bersalah banget kalo udah ngambil keputusan yang salah. Memprioritaskan yang nggak penting, dan lebih meninggalkan yang sudah seharunya jadi kewajiban.

    Btw, lumayan nih ada akun socmednya. Nanti follow ah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya mah tidak bermaksud menampar rob :D

      Keputusan apapun emg harus siap menanggung resikonya, hehe entah itu baik atau buruk. Susahnya kn kita tidak bisa tau nanti hasilnya apa dr pilihan2 itu, jd hati2 dh.

      Oke bro, nanti ku follow jg :D

      Hapus
  11. aduh, menohok banget... hehe
    jadi malu sendiri saya sebagai mahasiswa tingkat akhir...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe ada apa dengan mahasiswa tingkat akhir?
      ayoo semangat :D

      Hapus
  12. Memilih itu sendiri juga langkah sebuah pilihan kan yaaa???
    memilih berubah atau tidak, yang jelas kita harus sudah paham apa konsekuensinya jadi ga boleh nyesel dikemudian hari :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwk yak benar, oleh karena itu mau ga mau kita pasti akan disuguhi pilihan sendiri. Mau pilih atau tidak nah itu aja pilihan :3
      Yup, harus bijak memilih nya :)

      Hapus
  13. Super cc postingannya. Inspiratif :)
    Iya, bahkan orng malas pun juga memilih untuk malas..dan jadilah hasil atau nasibnya juga mencerminkan apa yang menjadi usahanya...gitu khan? Hehehe..walo kita semua juga emang mati, yang jadi beda saat sebelum mati dan saat setekah mati..jadi apa yg kita lakukan, pilihan2 yg kita ambil skrng akan menentukan jadi apa kita sbeelum matindan sesudah mati. Hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup, orang malas kan akan memilih pilihan malas yang membuatnya nasibnya malas :3
      Nah itu, kita semua ujung2nya akan mati. Tapi masa selama hidup tu tidak melakukan hal-hal yang bermanfaat, itu kn disayangkan sekali sisa hidupnya.

      Terlebih kalau kita orang beriman, kita tahu bahwa setelah mati akan ada kehidupan baru untuk mempertanggung jawabkan apa yang kita lakukan selama hidup..

      Hapus
  14. Dalam menentukan pilihan memang harus dipikirkan dengan matang ya, dipikirkan setiap kemungkinannya, dipikirkan sebab akibatnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe rumitnya lagi kita tidak tahu akibat apa yang akan terjadi sesungguhnya. Namun, kalau kita bisa berpikiran jauh ke depan, setidaknya peluang untuk mendapat akibat yang baik adalah besar :)

      Hapus
  15. hidup itu kayak pemilu, pilihan kita sekarang menetukan nasib kita di masa depan. pertanyaanya milih yang mana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wwkwk ini bahasannya malah ampe ke pemilu (y)
      klo beneran ky pemilu, mah partainya bakal kebanyakan donk bang :)

      Hapus
  16. setujuh........ pilihan yang terbaik, cuma kita yang tahu. dari dulu gue selalu setuju sama kata-kata itu. tapi, masalahnya sekarang gue lagi bingung menentukan pilihan jurusan. karena gue nggak tau apa yang terbaik buat gue, nah kan... gawat dah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe msalah jurusan hrus bs pandang jauh ke depan. Coba misal km masuk jurusan A nnti bakal gmn, lulus jd apa, seneng ato tidak. Begitu pula dgn jurusan B dibayangkan jg :)

      Hapus
  17. Life is a choice, kita milih iya atau tidak, milih hitam atau putih. Ya sangat tergantung dengan diri kita sendiri. Tentunya, jika kita memilih pilihan yang tepat, maka jawabannya adalah kita akan menggapai cita-cita kita di masa depan dan perasaan kita akan sangat bangga.

    Kutipan surat Ar-Rad tadi sangat sangat menginspirasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah begitu pointnya...
      Kalau pilihan nya sekedar antara baik dan buruk tentu mudah kita milihnya. Namun kalau pilihan nya sama-sama baik, yaa itu harus benar-benar kita pikirkan dengan matang. Berpikir jauh ke depan :)

      Hehe namanya juga ayat Al-Qur'an sudah pasti akan menginspirasi :)

      Hapus
  18. Yang utama banget tentunta niat ya bro... Soal pilihan sendiri, emang pilihan selalu ninggalin embel-embel iya atau tidak. Makanya, banyak orang lari dari kenyataan, cuman gara2 tidak bisa membuat pilihan.

    Tapi, pilihan justru mengajarkan kita untuk berani bertanggungjawab.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lari dari kenyataan itu sebenarnya adalah pilihan yang mereka putuskan loh om, haha...
      So, apa yang kita sedang dan telah lakukan adalah pilihan yang telah kita putuskan :)

      Hapus
  19. Wow ini keren....

    Tepat sekali, kita harus bijak menentukan pilihan karena setiap pilihan yang kita ambil akan memberikan dampak tersendiri bagi kehidupan kita nantinya. Pilihan yang baik akan memberikan hasil yang baik dan pilihan yang buruk akan memberikan dampak yang buruk pula...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah begitu pointnya...
      Kalau pilihan nya sekedar antara baik dan buruk tentu mudah kita milihnya. Namun kalau pilihan nya sama-sama baik, yaa itu harus benar-benar kita pikirkan dengan matang. Berpikir jauh ke depan :)

      Hapus
  20. yang gue anut sekarang sih, pilhan yang gue ambil baik itu salah ato bener tetep dipertanggungjawabkan. dan karena tidak ada pilihan yang benar-benar tepat dan pilihan yang salah,
    kita sendiri yang menciptakan pilihan masak gak mau milih. itu sih :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwk, pilihan itu pasti akan dipilih bro. Meski diam saja, nah itu pilihan kita untuk tetap diam :D
      tidak bisa mengelak kita mah, makanya harus bijak menentukan pilihan. Tentu diantara pilihan itu ada yang dapat mengubah kita menjadi lebih baik :)

      Hapus
  21. Memang hidup ini penuh dengan pilihan, tantangan, hasil akhir yang kita sendiri belum tahu kemana arahnya... tujuan hidup juga sangat menentukan kehidupan kita nantinya, setuju... dengan yang kita harus mengubah nasib kita sendiri... karena nasib kita sendiri itu ada di tangan kita, kalo kitanya berusaha untuk berubah menjadi lebih baik... pastinya kita akan menjadi orang yg lebih baik lagi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu benar,
      Takdir itu memang ada, tapi jangan menyalahkan takdir. Karena dari ayat di atas kita sudah diberi kebebasan untuk memilih/berubah.

      Hapus
  22. Hidup itu memang segalanya tentang pilihan. Dan setiap pilihan ada resikonya. Kalo kata pepatah China, dalam hidup ini semuanya penuh timbal balik. Setiap kali kita mendapatkan sesuatu, pada saat yg sama kita juga sedang kehilangan sesuatu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hoho, pepatah cina nya persis ky artikel di blog ini yang berjudul "Kehilangan bukanlah suatu akhir" :D

      Hapus
  23. yang terpenting melatih diri kita untuk lebih baik dulu, dengan begitu mudah menggiring diri kita untuk memiliah hal yang lebih baik, semua memang dari niat sih, tapi kalau hanya ada di sebatas niat kan juga sama saja...tapi sih deh, tulisan ini mengingatkan kita semua tentang pilihan dalam hidup kita...


    btw, salken ya, saya baru pertama ke sini, folow balik ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, kalau sudah punya niat kan muncul pilihan lagi bro
      antara mau action atau tidak :)

      oke sudah di follow :)

      Hapus
  24. saya rasa tergantung masing-masing ya, yang pasti setiap orang pasti punya keinginan dan tau apa yang terbaik yang harus mereka lakuin, jika tekad mereka kuat yang mereka harus bergerak, jangan diam aja..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hoho, artinya kita harus memutuskan untuk memilih take action :)

      Hapus
  25. Kalau kemarin-kemarin aku hanya punya niat untuk berubah menjadi lebih baik, dan memilih jalan yang menurutku benar, sekarang tidak hanya niat saja, udah ada aksi juga untuk melakukannya :D

    Niat emang jadi dasarnya, tapi jangan lupa melakukan aksinya setelah menanamkan niatnya.

    BalasHapus
  26. bnar skali mas. aku byk SALAH ambil keputusan?pilihan. Akibatnya jadi bgni nasibku #hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. salah bagaimana bro? daripada sibuk menyesali lebih baik kini saatnya memperbaikinya :D

      Hapus