Artikel

Tampilkan postingan dengan label Curhat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Curhat. Tampilkan semua postingan

Setiap orang pasti memiliki mimpi di dalam hidupnya, termasuk Anda dan saya sekarang ini. Sebagian orang mengatakan mimpi ini sebagai cita-cita.

Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan mimpi dan cita-cita, karena dulu saat sekolah kita sering ditanyai oleh guru apa cita-cita kita.

Pertanyaan yang diajukan guru umumnya tentang kita ingin menjadi apa di masa depan (profesi). Jawabannya pun beragam mulai dari ingin menjadi polisi, bidan, astronot, dokter dan lain-lain.

Saat kita beranjak dewasa, semakin luaslah pemikiran kita. Mulai banyak muncul keinginan - keinginan yang ingin dicapai. Sayangnya alam sadar kita ini menganggap mimpi-mimpi itu sebagai angi lalu saja, dan enggan untuk diusahakan.

Jadi, seakan - akan mimpi itu sekedar mampir lalu dilupakan, lalu muncul keinginan baru lagi, lalu tetap didiamkan saja dan kemudian dilupakan lagi. Begitu seterusnya...

Saya pun demikian, ada banyak keinginan yang sampai saat ini belum saya usahakan sama sekali. Sekarang saya sadar betul akan kesalahan ini dan mulai mencari tahu apa penyebabnya.

Dan ternyata, penyebabnya adalah kurangnya motivasi...


Bagaimana cara memunculkan motivasi?

Sejauh ini saya hanya tahu satu cara, itu pun baru saya sadari belum lama ini. Nah, apabila Anda tahu cara lain, saya harap anda mau berbagi pengalaman melalui panel komentar di bawah, agar para pembaca yang lain dapat belajar melalui pengalaman Anda.

Satu cara itu adalah...

Yaitu dengan memiliki alasan yang dapat dikaitkan atau dihubungkan dengan rasa emosi di hati kita. Emosi ini bisa bermacam-macam perasaan, mulai dari rasa sedih, bahagia, marah, maupun rasa malu.

Kalau kita memiliki alasan yang berhubungan dengan perasaan, maka itu akan menjadi motivasi untuk memperjuangkan mimpi yang kita punya. Semakin kuat hubungannya maka semakin menggebu-gebu motivasinya, semangat 45-lah pokoknya!




Hmm, masih bingungkah Anda? Oke saya beri contoh.

Ada seorang anak yang ingin menjadi dokter, namun ia hanya sekedar ingin saja dan tidak memperjuangkannya. Sehingga, di akhir dia memiliki profesi yang jauh dari dunia kedokteran.

Kemudian ada seorang anak lagi, dia memiliki cita-cita yang sama dengan anak sebelumnya di atas, yaitu menjadi dokter. Alasan ingin menjadi dokter adalah karena ia suka membantu orang lain dan ingin membuat orang tuanya bangga.

Akhirnya dengan kedua alasan itu, dia gigih dalam memperjuangkan mimpinya dan akhirnya ia benar-benar menjadi seorang dokter.

Dari kedua contoh di atas, saya harap Anda sudah mulai paham tentang alasan kuat untuk meraih mimpi. Pada kasus anak kedua itu, dia benar-benar mengaitkan mimpinya pada orangtua dan passionnya, sehingga ia merasa butuh untuk merealisasikan harapannya.

Berbeda dengan anak pertama yang sekedar ingin menjadi dokter saja. Ia tidak punya alasan yang kuat, sehingga besar kemungkinannya ia tidak mendapatkan apa yang dia cita-citakan.

Kalau kita berbicara tentang alasan, ini ada banyak sekali. Untuk menjadi dokter saja pada tiap orang akan berbeda-beda alasannya. Tapi yang terpenting adalah seberapa kuat alasan itu.

Ini contoh beberapa alasan kuat untuk menjadi dokter :
  1. Kedua orangtua saya adalah dokter, maka saya akan sangat malu kalau tidak berhasil menjadi dokter. Saya akan berjuang agar seperti kedua orangtua saya.
  2. Saya dari keluarga miskin dan sering dihina oleh para tetangga. Maka, saya akan berjuang untuk menjadi dokter untuk mengangkat derajat orangtua saya.
  3. Dokter itu uangnya banyak dan keren, jadi saya harus jadi dokter agar hidup saya nyaman.
  4. Ada banyak sekali orang sakit yang tidak dapat perawatan medis di kampung saya. Maka, saya harus menjadi dokter untuk membantu mereka.
  5. Saya sangat mencintai si A dan saya tahu si A sangat suka sekali dengan dokter. Maka, saya harus menjadi dokter untuk mendapatkan hatinya.
  6. dan masih banyak lagi..
Beberapa poin di atas itu adalah alasan-alasan yang dapat menjadi motivasi untuk menjadi seorang dokter. Entah baik atau buruk alasannya itu tergantung kita yang memposisikan alasan tersebut menjadi sebuah motivasi yang kuat.

Nah, bagaimana kalau memiliki alasan lebih dari satu?

Kalau itu tentu bagus sekali, asalkan alasan-alasan itu memang membuat motivasi kita semakin kuat. Tapi jangan sampai kalau kita mempunyai banyak alasan, tapi tidak menimbulkan motivasi sama sekali, itu jelas alasannya ya sangat lemah.

Oiya, mohon diingat kalau cita-cita itu tidak sekedar tentang profesi. Mimpi itu sangatlah luas, karena keinginan manusia juga sangat banyak. Kita harus mulai membuang mindset tentang cita-cita yang berpaku pada profesi semata.

Berikut contoh cita-cita lain, selain profesi :
  1. Ingin menghajikan orangtua
  2. Ingin memiliki rumah luas di kampung halaman
  3. Ingin menikah dengan pasangan idaman
  4. Ingin memiliki anak yang sholeh dan sholehah
  5. dan lain lain
Poin di atas juga sama derajatnya dengan cita-cita pada profesi. Semua mimpi itu perlu alasan yang kuat untuk dapat memotivasi diri meraih itu semua.

Sekarang tugas kita tinggal mengingat kembali apa mimpi-mimpi kita selama ini dan carilah alasan yang kuat yang menyangkut keinginan itu.


Mulai melangkah mewujudkan mimpi

Apabila kita sudah memiliki mimpi berserta alasannya, sekarang mari kita mulai merealisasikannya. Di sini saya akan share beberapa langkah yang dapat Anda coba untuk lebih memantapkan perjalanan menuju tujuan cita-cita.

 (1) Membuat daftar apa saja yang penting / prioritas dalam hidup kita 
Poin pertama ini sudah kita bahas, ini tentang mencari alasan yang kuat. Nah, sekarang kita tulis dulu apa yang menjadi prioritas dalam hidup kita. Tiap orang tentu berbeda-beda, jadi hanya Anda dan Tuhan yang tahu apa yang penting menurut Anda.



Pastikan hal-hal itu memiliki hubungan yang kuat dengan emosi / perasaan Anda. Semakin kuat maka semakin bagus. Misal : orangtua, keluarga, jabatan, harga diri, dan lain-lain.


 (2) Ingat mimpi yang ingin dicapai 
Mimpi kita tentu ada banyak sekali, tapi itu wajar saja sebagai manusia. Namun, mulai sekarang mulai pilih mimpi yang ingin difokuskan dan diprioritaskan. Fungsinya agar kita dapat lebih fokus.

Lebih bagus lagi kalau kita memang sudah meng-filter mimpi yang sudah punya alasan kuat pada poin satu.

 (3) Melihat diri kita di masa depan 

Kita harus bisa membayangkan diri kita di masa depan yang sudah meraih mimpi itu. Ini mungkin gampangnya kita sebagai melamun yang terarah. Jadi, bayangkan kita sudah mendapatkan apa yang kita mau.

Konsep ini adalah LOA Law of Attraction ) atau dalam bahasa kita dinamakan hukum tarik menarik. Saya tidak akan bahas lebih detail di saat ini. Anda bisa baca buku The Secret dan juga buku Quantum Ikhlas.


Law of Attraction

Kalau orang barat bilang ini adalah LOA, tapi bagi orang beragama ini adalah DOA. Apalagi kalau yang beragama Islam, kita malah diwajibkan berdoa setiap saat. Doanya ini tidak sekedar diucapkan saja, namun harus dengan segenap pikiran dan perasaan.

Inilah kenapa doa orang-orang teraniaya itu cepat terkabul, karena mereka berdoa dengan seluruh perasaannya. Doa ibu kepada anaknya pun begitu, ibu menggunakan pikiran dan perasaan untuk mendoakan anaknya, sehingga doa nya lekas terkabul.

Contohnya, saya ingin menjadi seorang dokter, maka saya membayangkan kalau saya sudah menjadi dokter. Dengan mata terpejam bayangkan secara jelas, bagaimana saya memeriksa pasien, menulis resep, dan mendapat kabar bahwa pasien sudah sembuh. Lalu rasakan perasaan bahagia itu dan bersyukurlah.

Setelah selesai membayangkan atau visualisasi, segera kembali kepada aktivitas seperti biasa. Let it go, let it go. Can't hold it back anymore. Ibarat kita melepaskan anak panah dari busur, biarkan doa tersebut sampai ke tujuan (ke Sang Maha Pencipta)

Oiya, tidak perlu membayangkan terlalu lama 5-15 menit saja sudah cukup, asalkan dilakukan dengan konsiten. Waktunya bisa setelah sholat dan sebelum tidur. Selain visualisasi, usahakan juga untuk meminta doa dari kedua orangtua, terutama ibu Anda.

 (4) Pasang gambar impian pada dinding kamar 
Ini bukan sekedar pasang hiasan saja lho, namun ini ada maksudnya. Gambar atau foto akan menjadi pengingat akan mimpi-mimpi kita. Sehingga tidak akan lupa dan selalu fokus. Coba saja kalau kita bangun tidur, kita akan melihat gambar itu dan sebelum tidur pun lihat, bagaimana mungkin kita bisa lupa? Hehe


Ilustrasi

Dengan ada gambar juga memudahkan kita melakukan poin ketiga. Jadi gampang untuk visualisasi, karena kita akan tahu jelas detailnya.

Gambar di sini sesuai dengan mimpi Anda, misal ingin pergi haji maka, pasang foto Kabah, ingin rumah pasang gambar rumah dengan detail yang diinginkan, dan lain-lain.

Selain di dinding kita juga bisa pasang gambar sebagai wallpaper di hape, ditaruh di dompet dan di tempat-tempat yang sering kita lihat. Tapi please, jangan dipasang di kamar mandi yah :)

 (5) Rencanakan dan lakukan kegiatan untuk meraihnya 

Rencanakan beberapa hal untuk merealisasikan impian kita. Ini fungsinya sebagai anak tangga untuk menuju tujuan. Buatlah daftar rencana tentang apa yang akan kita lakukan.

Masih perlu contoh lagi kah? Hehe

Begini contohnya, misal saya ingin memiliki rumah tinggal. Maka, berikut beberapa hal yang seharusnya saya lakukan :
  1. Memutuskan apakah rumahnya sudah beli jadi atau membuat rumah di tanah kosong
  2. Mencari lokasi yang sesuai keinginan melalui brosur atau internet
  3. Mencari info tentang rumah tentang ukuran, kriteria, dan lain-lain
  4. Mengecek harganya
  5. Mengusahakan dananya
  6. dan seterusnya
Langkah-langkah tiap orang juga akan berbeda-beda, karena ini sesuai dengan strategi dan kenyaman melakukannya. Nah, tulislah langkah-langkah tersebut hingga sampai poin mendapatkan impian kita.

 (6) Stay fokus 
Akan ada banyak mimpi-mimpi baru berdatangan yang akan mengganggu fokus kita kepada mimpi utama. Seperti kata orang, rumput tetangga memang lebih hijau. Mimpi-mimpi lain memang mungkin menggiurkan, tapi jangan sampai membuat kita tidak peduli lagi dengan mimpi sebelumnya.

(Baca juga : Rumahku adalah Surgaku)

Kalau fokus kita terbagi banyak, lalu kapan mimpi kita dapat terwujud. Tenaga dan waktu kita keburu habis dan bisa-bisa tidak satu pun mimpi akan terwujud. Nah, jika memang dirimulah tulang rusukku alasan menggapai mimpi kita kuat, insyaAllah kita akan tetap fokus mengejarnya.

 (7) Pasrah 
Ini sudah sampai poin final nih. Di mana semua impian itu adalah milik Allah semata. Segala suatu keinginan haruslah ada Acc atau persetujuan dari-Nya.

Setelah semua usaha yang kita lakukan, maka kita harus pasrah apakah impian kita akan tercapai atau tidak. Namun, tetap poin ini hanya bisa dilakukan kalau kita memang sudah berusaha dengan segenap tenaga. Kalau masalah hasil kan siapa yang tahu?

Bisa saja kita gagal meraih mimpi gara-gara ada yang memang lebih berusaha dibanding kita. Analoginya seperti sebuah lomba, kita sudah berusaha sekuat mungkin eh ternyata kita kalah. Kita tidak salah kok dalam berusaha, hanya saja ternyata lawan kita telah melakukan usaha lebih banyak ketimbang kita. Jadi, ya wajar saja kita tidak mendapat kemenangan.

Namun, apapun hasilnya Tuhan akan menilai prosesnya kok. Tidak ada yang sia-sia dalam berproses, karena pelajaran berharga bisa kita dapatkan dari sana. Bisa jadi kita gagal, lalu kita akhirnya tahu seluk beluk perjuangan sebelumnya. Akhirnya kita bisa memulai lagi dengan lebih penuh persiapan dan kemungkinan untuk meraih mimpi akan lebih besar.

Dan juga, kita benar-benar tidak tahu apa rencana Tuhan yang sebenarnya. Bisa jadi dia telah menyiapkan sesuatu yang jauh lebih hebat daripada impian kita sebelumnya. Bisa jadi kan?

(Baca juga : Kehilangan Bukanlah Suatu Akhir)


Kesimpulan

Jadi, flashback sebentar. Bahwa cita-cita itu bukan hanya sebuah profesi, namun sifatnya sangat luas. Kemudian, untuk dapat merealisasikan mimpi, kita perlu alasan yang kuat sebagai bahan bakar motivasi dan semangat.

Selanjutnya kita melakukan langkah-langkah yang sudah dijelaskan di atas. Ini hasil dari pengalaman saya dan pengalaman orang lain yang memang terbukti punya probabilitas lebih tinggi ketimbang hanya diam saja.

Akhirnya selesai juga saya share tulisan ini. Jangan lupa untuk shre tulisan ini kepada keluarga maupun sahabat. Semoga segala impian baik kita akan tercapai dan memudahkan kita untuk hidup bahagia di dunia dan akhirat. Amiin. 

Di kantor tiba-tiba ada pembicaraan tentang SIM (Surat Izin Mengemudi), jikalau SIM kita telat diperpanjang satu hari saja kita diharuskan membuat SIM baru. Jadi, kita harus ikut tes ulang untuk membuat SIM baru. Woh, saya baru tahu hal ini, padahal peraturan ini sudah ada sejak tahun 2016.

Saya cek di internet ternyata memang benar.
Peraturan Kapolri Nomor 09 Tahun 2012 Pasal 28 ayat 3 tentang Perpanjangan SIM dan surat telegram ST/985/IV/2016 tanggal 20 April 2016 huruf BBB poin 3 bahwa untuk SIM yang telah lewat masa berlakunya walaupun satu hari tidak dapat diperpanjang dan harus membuat SIM baru.
Kalau bikin baru, kita harus ikut tes ulang. Mulai dari tes tertulis hingga tes mengendarai motor. Haha ini kan males banget. Jadi, mending buru-buru perpanjang SIM ketimbang disuruh bikin baru,

Kemudian saya langsung cek SIM C dan SIM A sendiri, dan ternyata SIM C-nya akan habis masa berlakunya tanggal 06 September 2017. Kalau SIM A masih aman masih berlaku hingga tahun 2019. Oke berarti saya harus mudik ke Purwokerto untuk memperpanjang SIM C.

Eh, tiba-tiba ada teman kantor yang bilang kalau sekarang perpanjang SIM sudah bisa dilakukan secara online. Maksudnya online di sini adalah sistem gerainya sudah online, kita bisa perpanjang SIM di gerai SIM kota manapun. Artinya meski dulu SIM saya diterbitkan di Purwokerto, sekarang bisa dipepanjang di Jakarta. Saya tidak perlu mudik, hehe...

Sontak saya kemudian cari info gerai SIM mana saja yang dekat. Akhirnya pilihan jatuh di gerai Mall Blok M Square, alasannya karena saya tahu tempatnya (dekat kantor). Waktu jam istirahat kerja saya iseng ke sana untuk lihat situasi dan jadwal.

Jadwal Gerai Perpanjangan SIM Blok M Square
Jadwal Gerai SIM Blok M Square

Letak Gerai SIM bersebelahan dengan Gerai Samsat. Kalau gerai Samsat beroperasi dari jam 8 pagi sampai jam 12. Jadi, di siang hari sudah tutup. Kalau Gerai SIM operasinya jam 12 siang hingga jam 8 malam. Tapi saya tanya, ternyata sore saja sudah tutup karena pendaftaran nomor antrian itu biasanya dibatasi minimal 100 nomor antrian.

Dan di sana banyak orang sedang antri. Saya lihat jadwal operasi yang terpapang di kaca gerainya. Ternyata di jadwal hari Sabtu itu buka, wah lumayan pas hari libur kerja :D

Tidak lupa saya tanya orang-orang yang sedang antri tentang syarat apa saja yang harus dibawa. Beserta biayanya, agar nanti kalau saat mau perpanjang saya sudah siap.

Persyaratan untuk pemohon perpanjangan SIM adalah membawa SIM dan KTP Asli, berserta fotokopiannya sebanyak masing-masing 2 lembar. Dan juga perlu Surat Keterangan Dokter dan Kartu Asuransi Kecelakaan Diri Pengemudi (AKDP). Surat dokter dan asuransi nanti bisa didapat di gerai SIM-nya kok, tinggal sediakan uang saja.

Persyaratan Perpanjangan SIM
Persyaratan Perpanjangan SIM

Persyaratan Penerbitan SIM A dan SIM C Perpanjangan :

  1. Mengajukan permohonan tertulis. (Nanti dikasih formulirnya)
  2. Melampirkan KTP Asli yang sah dan masih berlaku serta 2 lembar fotokopinya
  3. Surat Keterangan Dokter
  4. SIM asli untuk diperpanjang (ini juga diminta fotokopiannya 2 lembar)
  5. Slip biaya Administrasi SIM
  6. Slip Asuransi Kecelakaan Diri Pengemudi (AKDP)

Perpanjangan SIM C Online di Gerai Blok M Square

Akhirnya tiba juga hari Sabtu, setelah bersih-bersih kamar saya berangkat langsung ke Blok M Square. Oiya letaknya ada di basement paling bawah (B2), posisinya hampir ada di tengah-tengah. Kalau bingung bisa tanya kepada security.

Sampai di lokasi sekitar jam 11 siang, dan benar di sana sudah ramai orang menunggu. Padahal gerai dibuka jam 12 siang. Di sana saya langsung isi nama sebagai tanda nomor antrian, dapatnya nomer 81, hehe berarti saya harus menunggu agak lama. Tapi, ya sudahlah... Salah saya karena datang kurang awal.

Antri di Gerai SIM Blok M Square
Suasana Antri di Gerai SIM Blok M Square

Karena saya yakin masih lama, saya putuskan untuk ke lantai paling atas untuk Dzuhuran dulu. Ternyata di Masjid Blok M Square sedang ramai sekali. Ternyata mau ada acara pengajian Ust. Khalid Basalamah, pantas saja ramai. Setelah itu saya kembali turun ke basement untuk makan mie ayam di food court basement (pujasera) sembari tunggu antrian.

Setelah selesai kira-kira jam setengah 2 siang, antrian baru aja nomor 40an, ahaha... masih setengah lagi. Oiyaa, di depan gerai SIM dan gerai SAMSAT ada semacam stand jajan kecil-kecilan. Meski makanannya tidak sebanyak di food court, di situ ya lumayan bisa untuk nongkrong sambil nunggu antrian.

Lumayan Buat Nongkrong

Saya pengen sekali duduk di situ dan pesan minuman, tapi kursinya sudah dipakai orang-orang yang antri. Padahal mereka ga pesan minum atau makan, cuma sekedar numpang duduk. Kasihanilah saya yang ingin pesan ini :D

Akhirnya setelah beberapa puluh menit ada juga kursi yang kosong karena yang duduk sudah mulai dipanggil nomernya. Segera saya duduk dan pesan segelas kopi susu. Untunglah saya membawa buku untuk menemani penantian panggilan ini.


Antri sambil santai....
Setelah melahap beberapa bab dari buku, tiba-tiba dipanggilah nama saya. Wah, segeralah saya masuk. Nah, di dalam ini pertama-tama kita akan di cek kesehatan matanya. Ada petugas yang akan memeriksa buta warna dan mata minus. Kalau saya si jelas minus, laa kan pakai kacamata, haha...

Tes buta warna itu biasa kok, cuma menebak angka berwarna yang ditunjuk oleh petugas. Kalau cek penglihatan mata, kita tinggal sebutin saja huruf / angka yang ditunjuk petugas. Oiya, yang pakai kacamata itu tentu saja boleh dipakai kacamatanya.

Cek Kesehatan Mata untuk Perpanjangan SIM
Cek Kesehatan Mata untuk Perpanjangan SIM

Setelah cek kesehatan kita membayar Rp.25 ribu untuk biaya surat keterangan dokter. Setelah itu kita diberikan Formulir Permohonan SIM, yang kemudian harus kita isi. Oiya, usahakan bawa pulpen sendiri supaya tidak rebutan pulpen, ahaha...

Contoh Formulir Permohonan SIM (sumber : intips-otomotif.blogspot.co.id)

Setelah formulir terisi, segera berikan kepada petugas. Kemudian kita akan membayar asuransi kecelakaan diri. Asuransi ini fungsinya apabila kita mengalami kecelakaan, maka kita bisa mendapatkan hak klaim uang dalam jumlah tertentu. Biaya asuransi ini adalah Rp. 30 ribu.

Setelah membayar asuransi, tiba giliran untuk mengambil foto untuk di SIM kita. Di bagian ini sekalian kita diambil sidik jari dan tanda tangannya di alat khusus. Prosesnya ini lumayan cepat kok, tidak perlu menunggu lama.

Proses Pengambilan Foto untuk SIM
Proses Pengambilan Foto untuk SIM

Setelah foto kita tunggu beberapa menit, setelah itu jadilah SIM baru kita. Proses dari masuk ruangan hingga mendapatkan foto, saya hitung hanya sekitar setengah jam saja. Yang lama tentu saja antrinya, hehe makanya kita harus berangkat lebih awal.

Biaya yang Diperlukan untuk Perpanjangan SIM

Biaya perpanjangan SIM A adalah Rp. 80 ribu dan SIM C adalah Rp. 75 ribu. Namun, kita jangan membawa uang segitu. Karena nanti kita perlu membayar Surat Keterangan Dokter dan Asuransi Kecelakaan juga.

Biaya Perpanjangan SIM A dan C
Biaya Perpanjangan SIM
Biaya Perpanjangan SIM :
Surat Keterangan Dokter : Rp. 25.000,- 
Asuransi Kecelakaan : Rp. 30.000,-
Biaya SIM C : Rp. 75.000,-
Biaya SIM A : Rp. 80.000,-

Silahkan dijumlahkan sendiri sesuai keperluan untuk SIM A atau SIM C, hehe

Asuransi yang saya dapatkan

Saran Untuk yang Ingin Perpanjang SIM

Untuk memperpanjang SIM tidak hanya di Gerai SIM saja, tapi bisa di kantor polisi dan di layanan SIM keliling. Biasanya mobil SIM keliling ini tersedia di tempat-tempat strategis. Anda bisa cek dulu lokasinya di kota mana Anda ingin perpanjang SIM.
  1. Pilih gerai SIM yang terdekat. Lokasinya bisa cari di link ini http://sim.korlantas.polri.go.id/show_location/show_list_location
  2. Jangan lupa cek jadwal operasionalnya. Karena setiap Satgas bisa berbeda. Kalau gerai Mall di Jakarta umumnya sama jadwalnya dengan foto yang ada di atas. Dimulai jam 12.00 WIB.
  3. Usahakan datang di awal waktu, karena orang-orang lain pasti datang lebih awal untuk mengincar nomor antrian awal.
  4. Sediakan fotokopian KTP dan SIM masing-masing dua lembar. Jangan mengandalkan fotokopian di gerai, untuk jaga-jaga apabila fotokopian di sana rusak.
  5. Jangan lupa bawa pulpen sendiri, agar ga rebutan pulpen di sana. Usahakan mengisi formulir dengan cepat. Karena yang menyerahkan formulir lebih dulu bisa segera untuk difoto.
  6. Kalau niat sekalian bawa sisir sendiri, untuk merapikan rambut Anda. Di sana disediakan kaca sama sisir, tapi yakin mau pakai sisir yang dipakai berjamaah?
  7. Sediakan uang pas untuk tiap pembayaran. Nominalnya sesuai dengan biaya di atas. Kalau tidak pas dan kebetulan uang kembaliannya tidak ada. Maka, Anda akan disuruh nukar uang dahulu, ahaha... (Kemarin ada yang begitu soalnya...)
  8. Pakai pakaian yang rapi dan berkerah, karena akan difoto untuk SIM-nya. Anda mau foto diri di SIM untuk 5 tahun ke depan hasilnya jelek? :D
Begitu si pengalaman saya kemarin di hari Sabtu. Enaknya kalau menunggu di Gerai SIM yang di mall, kita bisa sambil jalan-jalan. Misal nomor antrian akhir kita bisa jalan-jalan dulu sekedar refreshing biar ga jenuh.

Sekarang yang terpenting coba cek SIM Anda, apakah masa berlakunya sudah hampir habis?

SIM Citra Pradipta Hudoyo
Yeah.... SIM Baru
patience, sabar

Apa Arti Dari Kata Sabar? 

Kalau merujuk dari wikipedia. Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya.

Jadi jelas, kalau sabar itu adalah suatu sikap mengendalikan diri dari emosi maupun keinginan. Misalkan, kita merasa ingin marah, kemudian kita tahan. Kita ingin membeli laptop bagus, namun duit masih belum ada dan kita menunggu sampai ada uang (yang halal). Ini bisa dibilang sebagai sikap sabar.

Setelah paham dengan arti sabar, coba tanya pada diri sendiri, apakah kita ini termasuk orang yang sabar?

Ada banyak orang yang mengaku orang yang sabar, namun kenyataannya tidak. Ini terjadi pada masalah yang berbeda, yang seringkali kita terjebak ke ketidaksabaran. Kita terjebak, merasa bahwa kita ini sedang sabar, tapi sebenarnya tidak.

Kita Tidak Sabar Melihat Orang Lain Yang Tidak Sabar

Tanpa kita sadari lo, kejadian ini bisa saja kita alami. Di mana kita merasa tidak sabar karena melihat orang lain tidak sabar. Lantas maksudnya bagaimana?

Contoh Kasus 1

Misalkan kita berada di sebuah traffic light, tentu semua mata akan waspada memandang lampu merah, karena siapa tahu tiba-tiba berubah menjadi hijau. Dan benar lampu pun menandakan kendaraan sudah dapat berjalan. Baru saja berubah warna, kendaraan di belakang kita sudah membunyikan klakson berkali-kali.

"Huuhh... sabaran dikit donk, baru aja hijau udah berisik...!", pikir kita.

Nah, orang yang klakson-klakson terus kan karena ia tidak sabar ingin segera melaju. Sedangkan kita yang 'merasa' sabar (tidak bunyikan klakson), namun malah kita menjadi tidak sabar melihat kelakuan orang yang di belakang kita.


Ilustrasi Lampu Lalu Lintas
Berhenti Saat Lampu Merah (sumber : harleysnote.wordpress.com)

Contoh Kasus 2


Seorang maling kepergok mencuri dompet dari ibu-ibu. Sontak sang ibu kaget, lalu secara refleks berteriak, "Maliiing...!!"

Alhasil banyak warga mengejar pencuri tersebut dan akhirnya tertangkap. Pasti sudah pasti kelanjutannya sang copet pun babak belur dihakimi masyarakat, kemudian polisi datang untuk mengamankan tersangka.

Kalau kita pelajari, sudah pasti mencuri barang milik orang lain adalah sifat ketidaksabaran dari pelaku. Ia jenuh berlama-lama mencari uang, sehingga ia perlu cara singkat, yaitu dengan mengambil hak orang lain.

Nah, bagi warga yang tadi main pukul. Mereka memang sabar dalam mencari uang, sehingga tidak mencopet seperti tersangka tadi. Namun, mereka kini menjadi tidak sabar dengan kelakuan pencopet tadi, sehingga terjadilah peristiwa main hakim sendiri.

copet tertangkap
Copet sedang diamankan pihak berwajib (sumber : tempo.co)

Sudah mulai bisa disadari kan?

Ternyata terkadang hati ini kesulitan untuk memaknai kesabaran. Dan memang apa yang kita tahu tentang sabar itu masihlah sangat sempit. Tentu masih ada banyak contoh-contoh kasus lainnya, di mana kita seringkali tidak sabar karena melihat orang tidak sabar.

Kalau memang kita ini ingin menjadi orang yang sabar, maka mulai pekalah terhadap perasaan-perasaan emosi yang muncul. Sadari dari mana perasaan itu muncul. Jangan biarkan setan berhasil menggoda hati kita dengan tipu dayanya. 

Kan gawat kalau kita sendiri merasa 'sudah' menjadi orang sabar, tapi di mata Tuhan kita ini belumlah menjadi orang yang sabar.
Om telolet om...!

Sebenarnya saat ini saya sedang menulis tentang tema inovasi. Namun, biarlah saya biarkan dulu menjadi draft, karena ada topik menarik yang saya temukan di media sosial. Dari judul saja Anda sudah tahu kan tema apa yang akan dibahas? Hehe.

Fenomena Telolet
Akhir-akhir ini banyak beredar video orang-orang terutama usia anak-anak yang setia menunggu di pinggir jalan untuk mendengarkan suara klakson bus. Ini bukan sembarang klakson, namun suara klakson tersebut bisa dibilang unik. Kalau ditulis bunyi klaksonnya adalah "Telolet Telolet".

Fans telolet ini sangat antusias sekali dengan klakson tersebut. Hingga mereka tiap ada bus yang lewat mereka kerap berteriak "Oooommm… Telolet ooommm…", sambil merekamnya dengan handphone. Tidak ketinggalan pula mereka membuat tulisan pada kertas seperti di bawah ini.

gambar / foto Om telolet om
Om Minta Telotet (image : kini.co.id)
gambar / foto Om telolet om
Om Telolet (image : ketemulagi.com)
Ria Ricis pun ikut meramaikan om telolet
Ria Ricis pun ikut meramaikan (SS Youtube : youtube.com/watch?v=tADCkOehkvE)

Jadi tidak perlu bingung dengan istilah Om Telolet Om, karena itu artinya adalah permintaan anak-anak agar bus tersebut mau membunyikan klakson teloletnya, kemudia mereka rekam. Apabila busnya mau membunyikan, maka sorak sorai para fans pun berkumandang.

Silakan tonton salah video dari channel Youtube Crash di bawah ini. Kurang lebih seperti ini fenomena telotet di Indonesia. Isi videonya juga menjelaskan tentang sejarah munculnya fenomena telotet yang viral ini.


Om Telolet Om, Mendunia
Iya mendunia, Anda tidak salah baca. Entah mengapa fenoma ini menjadi viral di luar negeri sana. Beberapa artis internasional mulai berkicau di twitter dengan kalimat Om Telolet Om. Tentu ini membuat masyarakat Indonesia kaget, maka mulai banyak yang nge-share status-status artis tersebut.

Kabarnya dimulai dari DJ Snake yang memulai twit Om Telolet Om, kemudian diikuti oleh sejumlah artis dunia lainnya. Berikut screenshot beberapa akun artis luar negeri yang sebenarnya tidak semuanya saya kenal, hehe...

Tweet DJ Snake, Zeed dan Garrix Telolet
Tweet DJ Snake, Zeed dan Garrix (twitter.com)

marshmello Telolet
Si Om Om Telolet (twitter.com)

FC Barcelona telolet
FC Barcelona Meramaikan Telolet (sumber : Fanspage FC Barcelona)

Sebenarnya masih ada banyak sekali status hingga tweet luar negeri yang turut meramaikan, semakin berjalannya waktu fenomena ini pun semakin menyebar. Menurut Anda apakah ini hal yang membanggakan?

Kalau menurut saya iya, membanggakan. Ini kan sama saja mengiklankan nama Indonesia secara gratis melalui artis-artis internasional.

Teloter Mendunia Om...! (sumber : sirius-light-id.blogspot.co.id)

DJ Snake comment begituan di akun IG Doneld Trump (sumber : Comment FP Meme Comic Indonesia)

Hikmah Fenomena Telotet
Setiap peristiwa pasti ada hikmah di baliknya. Kalau fenomena telolet ini, kira-kira apa hikmahnya? Hikmahnya sangat sederhana. Sederhana, namun banyak dicari orang. Hikmahnya kita diajarkan oleh anak-anak tersebut, bahwa bahagia itu sederhana.

Ya, bahagia itu sederhana. Cukup mendengarkan telolet dari bus saja, mereka sudah bahagianya bukan main. Maka, malulah kita yang saat ini sulit untuk bahagia. Terlalu banyak diri ini menetapkan syarat untuk bahagia. Misal, saya bahagia apabila sudah menikah, sudah mempunyai rumah, mobil, jabatan, dan lain-lain.

(Baca juga : Tingkatan Untuk Bahagia)

Padahal, kita bisa saja menetapkan syarat bahagia itu seminimal mungkin agar kita menjadi mudah untuk merasa bahagia. Misalkan seperti anak-anak tadi, hanya dengan klakson telotet saja sudah bisa bahagia. Nah, kalau saya sekarang merasa bahagia dengan menonton mereka di video, hehe...

Terima kasih untuk para supir bus yang mau membunyikan klason telotetnya untuk membahagiakan anak-anak. Terima kasih juga untuk para fans telolet, terutama yang masih anak-anak. Kalian mengingatkan kita, bahwa untuk bahagia itu sederhana....



***
Tambahan
komik om telolet om
Telolet atau Mati (sumber : FansPage Tahilalats)

Pasangan Cagub Cawagub, Pak Anies dan Pak Sandiaga Uno pun meramaikan Telolet
Pasangan Cagub Cawagub, Pak Anies dan Pak Sandiaga Uno pun meramaikan Telolet (FansPage - Anies Sandi)

Tak terasa kita akan menyambut tahun 2017. Entah, rasanya enggan meninggalkan tahun 2016, mungkin karena terlalu banyak kenangan di dalamnya. Namun, apa boleh buat yang namanya waktu pasti akan selalu berjalan tanpa disuruh. 

Makanya kita rugi kalau sampai menyia-yiakan waktu. Semakin bertambahnya waktu, maka sepatutnya kita semakin berkembang pula. Eh, namun bukan hanya kita yang harus berkembang, tapi negara Indonesia ini juga harus.

Apa sudah ada yang tahu, kalau tanggal 26 Oktober 2016 kemarin telah diadakan sidang Paripurna? Dalam sidang tersebut telah disepakati dan disahkan RUU APBN Tahun 2017.

Tapi, apa itu APBN? Yuk, kita simak pejelasan APBN dari Wikipedia.

Pengertian APBN

Dari APBN inilah tersusun mana-mana saja yang saja yang perlu dibiayai di tahun mendatang dari awal tahun hingga akhir tahun. Tidak hanya pengeluaran, pendapatan negara pun tersusun dalamnya. Sekalian belajar, yuk kita lihat anggaran negara kita di kemenkeu.go.id/apbn2017.

Dana APBN nantinya digunakan untuk belanja negara, seperti di bidang kesehatan, pendidikan dan tidak terkecuali juga untuk membangun infrastruktur di Indonesia. Apalagi infrastruktur adalah salah satu dari Tiga Fokus Utama pada masa pemerintahan Jokowi-JK.


Mengapa Infrastruktur itu Penting?
Pembangunan infrastruktur ini penting sekali dalam kemajuan pembangunan Indonesia, sekaligus punya peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Mengingat negara kita ini luas sekali dari Sabang hingga Merauke, tentu kita memerlukan adanya infrastruktur yang memadai seperti transportasi, energi, dan sanitasi. 

Menurut yang saya pelajari dari materi perkuliahan. Ada dua dampak dari infrastruktur, pertama, untuk boosting ekonomi dan kedua, untuk membangun ekonomi.

Pertama, boosting (meningkatkan) ekonomi, yaitu membuat ekonomi yang sudah ada menjadi lebih maju. Mudahnya kita ambil contoh kota Jakarta, Jakarta adalah kota yang memiliki kegiatan ekonomi yang tinggi. Kemudian dengan adanya pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, KRL, hingga MRT, maka tentu perekonomian Jakarta akan semakin meningkat. Ini juga berlaku untuk kota-kota lainnya.

Kedua, membangun ekonomi, yaitu pembangunan infrastruktur itu dilakukan di daerah yang masih minim atau bahkan tidak ada kegiatan perekonomian di sana, sehingga nantinya di sana akan muncul kegiatan ekonomi baru. Misalkan, dengan dibangunnya jalan, jembatan, dan pelabuhan di daerah terpencil, maka akan muncul kegiatan perekonomian di area tersebut.

Kalau di Indonesia, infrastruktur di pulau Jawa lebih cocok diarahkan untuk mem-boosting ekonomi. Sedangkan di luar pulau Jawa terutama di wilayah timur lebih cocok fokus pada infrastruktur yang membangun ekonomi.

Keadaan Infrastruktur di Indonesia

Menurut Global Competitiveness Report 2016-2017, dalam bidang infrastruktur (Transportasi, Listrik dan Jaringan Telepon), Indonesia menduduki peringkat 60 dari total 138 negara. Ini menunjukan bahwa negara kita tertinggal jauh dari negara lain.

Ranking Infrastruktur Indonesia 2016-2017
Ranking Infrastruktur Indonesia terhadap 138 negara (link sumber : World Economic Forum)

Dalam kategori infrastruktur transportasi, nilai terendah didapat dari infrastruktur pelabuhan (port). Coba ingat, kita sejak kecil sudah dikenalkan bahwa Indonesia adalah negara maritim, memiliki wilayah laut luas dan memiliki banyak pulau. 


Namun, kenyataannya ranking infrastruktur pelabuhan kita malah berada di posisi 75 dari 138 negara. Ini sungguh miris sekali, padahal Indonesia bisa saja mendapatkan ranking satu karena memiliki keuntungan berada di wilayah maritim.

Belum lagi ongkos pengiriman barang (kontainer) dalam wilayah Indonesia itu sangat mahal dibandingkan ke negara lain. Coba perhatikan perbandingan ongkos kirim di bawah ini.

Biaya Pengiriman Jakarta - Papua
Biaya Pengiriman (sumber : Anggadinata, Center for Logistics and Supply Chain Studies, ITB, 2011 | File hal.17 Bappenas.go.id)

Bayangkan ongkos kirim dari Jakarta ke Papua itu lebih mahal ketimbang dari Jakarta ke Shanghai. Ini karena kurangnya infrastruktur, sehingga biaya pengiriman pun menjadi mahal. Maka diperlukanlah pembangunan infrastruktur secara masif terutama di wilayah timur untuk mengatasinya. 

APBN untuk Pembangunan Infrastruktur
Untuk mengadakan pembangunan infrastruktur di Indonesia tentu memerlukan dana yang tidak sedikit. Maka, diperlukan dana APBN untuk menjalankan pembangunan infrastruktur ini. Bahkan, tiap tahunnya alokasi anggaran untuk infrastruktur ini semakin bertambah (lihat grafik di bawah).

Anggaran Infrastruktur semakin meningkat (sumber : BIB Final 2017 | link : kemenkeu.go.id)

Nantinya anggaran tersebut akan dialokasikan ke beberapa infrastruktur, seperti jalan raya, jembatan, bandara, pelabuhan, jalur kereta api dan terminal penumpang. Semua itu yang sangat dibutuhkan Indonesia saat ini.

Sasaran Anggaran Infrastruktur 2017
Sasaran Anggaran Infrastruktur 2017 (sumber : BIB Final 2017 | link : kemenkeu.go.id)

Indonesia sendiri sebenarnya masih membutuhkan anggaran yang lebih besar untuk membangun infrastruktur secara total. Di sinilah pemerintah perlu dukungan dari pihak swasta untuk berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur.

Pembangunan infrastruktur memang menjadi prioritas di pemerintah agar mempermudah transportasi, sehingga membuat biaya logistik menjadi murah. Diharapkan perekonomian di Indonesia akan berkembang cepat dan merata dari Sabang hingga Merauke.

Peran Kita Sebagai Warga Negara
Apa yang direncanakan pemerintah itu semua untuk kepentingan kita, demi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Untuk itu negara sangat memerlukan dukungan kita untuk menyukseskan program yang disusun dalam APBN.

Kita dapat mengambil peran apapun untuk berpartisipasi. Bisa dimulai dengan memahami APBN, tahu darimana pendapatan negara dan tahu dialokasikan program apa saja. Lalu kita sampaikan kepada teman-teman, agar mereka juga tahu dan turut mendukung programnya.

Dengan adanya peran atau dukungan dari kita semua, semoga Indonesia dapat tumbuh berkembang menjadi negara yang sejahtera. Amiin...
Kuliah Sambil Bekerja

Tidak terasa sudah 2 bulan lebih saya menjalani profesi sebagai karyawan swasta dan sebagai mahasiswa. Ya, menjadi seorang double agent, di mana saya siangnya harus bekerja di perusahaan konstruksi swasta, lalu pada sore hingga malam saya harus kuliah di kampus.

Sebelumnya, saya beranggapan bahwa kelak suasana kuliahnya akan sama seperti saat saya kuliah S1 setahun lalu. Namun, ternyata ini sangat berbeda. Mungkin memang karena materi perkuliahannya lebih dahsyat dan juga karena saya ini seorang double agent.

(Baca juga : Pengalaman Daftar S2 Magister UI)

Berdasarkan pengalaman tersebut, saya menemukan suatu hal unik, seperti : 

1. Padatnya Waktu

Kuliah Sambil Bekerja

Tidak dapat dipungkiri, apabila kita sudah bekerja lalu berencana ingin kuliah. Maka, kemungkinan besar pilihannya ada di kelas khusus/paralel atau bisa disebut kelas karyawan. Di mana waktu perkuliahannya adalah di luar dari jam kerja pada umumnya. Bisa di malam hari atau saat weekend (tergantung universitas).

Kalau jadwal saya di kelas khusus Magister UI ini adalah di sore dan malam hari. Tentu ini adalah waktu setelah selesai bekerja. Bisa dibayangkan, setelah kita seharian dari pagi hingga sore bekerja, kemudian dilanjut dengan kuliah hingga malam (seringnya jam 10 malam).

Satu hari waktu kita habis sudah di kantor maupun di kampus. Belum lagi pasti para dosen akan memberikan tugas kepada kita. Nah, itu kapan lagi kita bisa mengerjakannya?

Waktu paling ideal untuk mengerjakan tugas adalah saat weekend. Jadi, bayangkan weekend yang seharusnya kita pakai untuk beristirahat, lalu kita gunakan untuk mengerjakan tugas. Supeeer sekali...

Belum lagi ada beberapa teman yang ada dinas untuk keluar kota dari kantornya, ini membuat ia jadi tidak dapat berangkat kuliah. Yang lebih tidak menyenangkannya lagi kalau jadwal dinasnya bareng dengan jadwal ujian.

Dalam masalah waktu ini kita dituntut untuk menentukan mana yang menjadi prioritas kita, sebab waktu kita terbatas. Masalah prioritas waktu pernah saya bahas di postingan "Sebuah Kontroversi Waktu".

Namun, tetap ada sisi positifnya. Kita akan menjadi lebih menghargai waktu, karena sedikit waktu akan sangat berharga sekali. Terutama untuk beristirahat dan mengerjakan tugas. Dan, kita kan juga tidak sibuk sendiri kok. Teman-teman kuliah kita juga sama, mereka juga bekerja dan malah banyak yang sudah berkeluarga. Perjuangan mereka memang luar biasa.

2. Lebih Cepat Menangkap Ilmu

Kuliah Sambil Bekerja

Kenapa lebih cepat menangkap ilmu? Seringkali dosen memberikan materi dengan ilustrasi yang sesuai dengan dunia kerja. Kalau yang belum mengenal dunia kerja, tentu agak sulit menerawang secara detail apa yang dimaksud oleh sang dosen. Saya pernah mengalami kesulitan ini saat dulu jadi mahasiswa S1.

Berbeda halnya kalau kita sambil bekerja, kita akan lebih memahami situasi real-nya di dunia kerja. Apalagi kalau tempat kita bekerja sesuai dengan jurusan kuliah yang kita ambil, akan lebih mudah sekali membayangkan apa yang dosen maksudkan. Bukan tidak mungkin juga materi yang diberikan dosen dapat kita aplikasikan langsung di dunia kerja, ini akan membuat kita semakin memahaminya.

Kita juga dapat bertanya tentang bagaimana menghadapi kasus yang sedang kita alami di dunia kerja. Sang dosen akan dengan senang hati menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Terkadang dosen meminta mahasiswanya untuk sharing tentang pekerjaannya agar dapat men-transfer ilmu ke teman-teman yang lain.

3. Link Bertambah

Kuliah Sambil Bekerja

Mayoritas teman-teman kita di kelas adalah mereka yang sudah bekerja. Nah, di sini sebenarnya menarik sekali, karena mereka berasal dari berbagai kalangan. Ada yang pengusaha dan ada yang bekerja di perusahaan swasta, BUMN, pemerintah daerah, hingga ada yang bekerja di kementrian.

Bukankah itu link yang sangat bagus? Kadang di group WA kelas ada yang posting lowongan pekerjaan, itu sebenarnya membantu sekali kalau-kalau kita membutuhkannya pekerjaan lain.

Bukan hanya link dalam karir saja, namun bisa juga dalam hal lain, jodoh misalnya. Kan ada juga teman kita yang sudah bapak-bapak atau ibu-ibu, nah siapa tahu kita ditawari anak gadis/bujangnya :D

4. Sudut Pandang ter-upgrade

Kuliah Sambil Bekerja

Dengan banyaknya kita bergaul dengan berbagai kalangan, ini merupakan hal yang sangat luar biasa. Teman-teman kita mayoritas adalah senior di dunia kerja, entah ada yang jabatannya manager atau mungkin ada yang direktur. Di sini sangat jarang orang memperlihatkan jabatan masing-masing, paling hanya sekedar memberitahu tempat dia bekerja saat perkenalan.

Hebatnya kalau sedang ngumpul, teman-teman kuliah ini bisa sangat akur meski kita memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Kita seperti teman biasa seperti pada umumnya, bisa ngobrol dan saling bercanda entah berapapun umurnya dan apapun jabatannya.

Jadinya, kita jadi dapat saling bertukar sudut pandang antar satu sama lain. Ini pengalaman yang begitu berharga, karena bagi saya seperti ada percepatan transfer ilmu. Sudut pandang kita tentang perihal kerja hingga tentang cara kita memandang dunia akan menjadi lebih luas.

5. Refreshing

Kuliah Sambil Bekerja

Ini juga termasuk point yang luar biasa. Kenapa kuliah bisa dibilang sebagai refreshing? Bukannya kalau kita bayangkan justru malah membuat kita sibuk dan jauh dari kata fresh.

Kesibukan ini memang benar adanya, ada kemungkinan tingkat stress menjadi bertambah. Namun, di sisi lain kesibukan kuliah ternyata dapat mengalihkan pikiran-pikiran tentang pekerjaan yang melelahkan. Sehingga rasa jenuh menjadi terobati dengan adanya kesibukan yang baru, yaitu kuliah, tugas dan bertemu dengan teman baru.


****
Sebagai informasi, pada kelas khusus / karyawan memiliki pilihan jurusan yang lebih sedikit dibanding kelas yang reguler. Jadi, perhatikan juga minat serta situasi dan kondisi kita, ini perlu diperhatikan dan jangan asal menentukan pilihan.

Contoh di kelas khusus Magister Teknik Sipil UI hanya ada 2 jurusan,
di kelas Reguler lebih banyak pilihan

Sebagai contoh, kenapa saya ambil kelas khusus di UI. Sebab, saya sudah bekerja di Jakarta, lalu jelas tidak mungkin ambil yang reguler (karena kuliah di pagi hari). Dan juga karena letak kelas khusus itu ada di Salemba, Jakarta Pusat, jadi jarak yang saya tempuh dari kantor ke kampus tidaklah terlalu jauh (daripada ke Depok). 

Kebetulan sejak dulu saya ngidam jurusan manajemen, syukurlah di atas ada beberapa jurusan yang memakai ilmu manajemen. Sebenarnya dulu paling tertarik dengan jurusan Manajemen Sumber Daya Air (skripsi saya juga tentang air), namun karena masalah waktu (reguler), jadi saya putuskan mengambil Manajemen Proyek.

Sekiranya begitulah hal-hal yang sejauh ini saya tangkap selama berkerja sambil kuliah. Saat ini saya masih menjadi MABA (Mahasiswa Baru), entah saya masih belum tahu nanti ke depannya hingga menghadapi Tugas Akhir (Thesis). Yang jelas saat Thesis pasti akan lebih luar biasa lagi manajemen waktunya.

Semoga kelima hal di atas dapat menjadi pertimbangan pembaca blog ini apabila ingin berkerja sambil kuliah, entah itu baru mengambil kuliah ataupun ingin melanjutkan jenjang kuliah ke yang lebih tinggi.