Indonesia Belum Bebas Sepenuhnya

By | Selasa, November 15, 2016 46 comments

Apakah kalian menyadari perbedaan masyarakat kita (Indonesia) dengan masyarakat luar negeri terutama bangsa barat?

Kalau ada yang menjawab gaya hidup, ya kalian benar. Namun, bukan itu yang akan kita bahas dalam tulisan ini. Kita akan membahas ke hal yang lebih detail, yaitu kesempatan untuk kreatif.

Pernahkah kalian menonton video youtube tentang hal-hal kreatif yang dilakukan oleh orang luar? Kalau saya termasuk sering menonton video-video tersebut. Ada video melakukan ekperimen, membuat barang atau kesenian, dan melakukan hal-hal unik lainnya.

Berikut saya berikan beberapa tiga contoh video kreatif dan unik agar kalian paham apa yang saya maksudkan :

#1. Video Eksperimen


Di video ini adalah tentang ekperimen yang dapat dilakukan di rumah. Sederhana namun penuh dengan ilmu pengetahuan. Kalau di sekolah-sekolah ekskul IPA nya diberi fasilitas untuk melakukan ekperimen, pasti akan sangat menyenangkan. Video ekperimen ada banyak sekali di youtube, saya ambil satu saja sebagai contoh.

#2. Video Membuat Barang


Ini salah satu channel video keren, dia adalah seorang blacksmith (pandai besi). Di video ini dia membuat senjata-senjata yang ada di dunia game atau film. Jadi senjata-senjata di dunia fantasi itu dia wujudkan dalam dunia nyata dan proses pembuatannya di dokumentasikan dalam bentuk video. Dalam channelnya ada banyak video pembuatkan senjata keren lainnya.

#3. Video Survival / Adventure


Ini salah satu video survival yang saya sukai, di mana orang tersebut seringkali berburu untuk ia konsumsi. Ini bukan memang karena tidak punya uang lalu berburu, ini karena memang hobinya seperti itu, kalau anak pencinta alam dan pramuka bakal suka video survival seperti ini (padahal saya bukan anak pramuka dan pencinta alam).

Bukan Masalah Konten Video
Masyarakat di luar negeri dapat melakukan hal kreatif sedemikian rupa, sedangkan di Indonesia masih disibukkan oleh ini itu. Sibuk sekolah, sibuk mencari pacar, sibuk mencari uang dan lain-lain. Saya tidak menyalahkan orang-orang yang sibuk ini, sebab saya pun juga sama sibuknya, sehingga tidak kepikiran untuk melakukan hal-hal kreatif dan unik, selain menulis tentunya, hehe

Ini bukan masalah tentang isi videonya, namun dari video tersebut dapat kita jadikan sebagai sebuah parameter tentang majunya sebuah negara. Lho, apa ada hubungannya video tadi dengan majunya sebuah negara?

Tentu saja ada!

Lihat saja, mereka sudah tidak terpikirkan lagi oleh masalah ini itu (terutama masalah finansial). Hidup mereka terasa bebas untuk melakukan apa yang disukainya (hobi). Ingin ekperimen ini tinggal lakukan, mau bikin itu tinggal lakukan, mau mencoba survival di hutan ya tinggal lakukan.

Mereka tidak kesulitan untuk mencari bahan yang diperlukan, mereka pun punya budget untuk membuatnya, dan dia punya waktu untuk melakukannya. Coba baca kembali kalimat sebelumnya dengan seksama, kita dapat simpulkan ternyata mereka itu punya ketiga hal seperti ini :
  1. Bahan/Material dan Alat Memadai
  2. Finansial Mencukupi
  3. Waktu Luang
Meski pada akhirnya kita memiliki ide untuk kreatif, misalkan saja ingin mencoba ekperimen dengan cairan asam. Lalu kebentur dengan ketiga hal di atas, kita cari bahan itu di mana? Kalau beli di toko kimia apakah tidak ditanya-tanyai untuk apaan (apalagi klo bahannya semakin berbahaya)? Lalu tabung kimianya mana, belum beli. Terus harganya kan tidak murah? Lalu kapan mau mencobanya? Kita kan sibuk ini itu dan pada akhirnya ide tersebut tidak pernah dilaksanakan.


Permasalahan inilah yang membuat mayoritas masyarakat Indonesia memiliki pola pikir / mindset yang pasif dan kurang kreatif. Pola pikir ini secara tidak sadar terbentuk sendiri akibat lingkungan pasif yang memang dominan di negara kita, maka bersyukurlah apabila kalau sekarang kita berada di lingkungan yang aktif.

Ini membuktikan masyarakat Indonesia belum bebas seutuhnya terutama di masalah waktu dan finansial. Kita masih belum dapat bebas seperti negara-negara maju lainnya. Pengaruhnya adalah kepada kita ini sebagai masyarakat, kita menjadi disibukkan oleh berbagai macam hal, sehingga lupa untuk berkarya. 

Boro-boro mau membuat karya, kepikiran saja tidak!

Masyarakat Indonesia tidak bisa disalahkan, karena memang sistem di Indonesia-lah yang membentuk pola pikir / mindset seperti itu. Syukurlah akhir-akhir ini mulai bermunculan anak-anak muda yang memiliki jiwa kreatif, meskipun mereka sebenarnya masih kurang dukungan. Padahal dengan dukungan yang besar, mereka bisa jauh lebih berkembang.

Lalu, apa tujuan saya membuat tulisan ini?
Sekedar ingin memberitahu kalau ini loh kalau kita masih belum dapat bebas hidup di Indonesia, negara kita ini masih perlu banyak dukungan. Dukungan dari mana? Tentu dukungan dari kita-kita ini sebagai rakyatnya. Setiap orang dapat kok memberi kontribusi, saat ini saya berusaha berkontribusi untuk menyadarkan masyarakatnya dulu melalui tulisan ini. Menyadarkan kalau negara kita masih belum bebas alias merdeka seutuhnya.

Tapi tentu tidak berhenti sampai dengan menyadarkan, saya, kamu, dan kita sebagai generasi bangsa harus tetap memikirkan bagaimana cara memajukan Indonesia. Jangan cuma santai-santai saja menikmati hidup, ingat kita belum bebas!

Kesimpulan
  1. Tulisan ini ditulis untuk menyadarkan bahwa Indonesia masih belum bebas sepenuhnya dan perlu dukungan dari kita sebagai generasi bangsa.
  2. Perlu perbaikan sistem besar-besar di negara kita, terutama pada wilayah perekonomian, pendidikan, kebudayaan, sains dan teknologi.
  3. Kebebasan berpikir kreatif dapat dijadikan suatu parameter apakah negara tersebut sudah menjadi negara maju atau belum.
  4. Bagi yang saat ini sudah sadar dengan masalah ini, mari kita berusaha untuk dapat selalu berpikir out of the box. Agar kelak generasi penerus kita akan meniru kebiasaan berpikir kreatif.
  5. Dan bagi kita yang kelak mendapatkan amanah untuk mengatur negara, diharapkan dapat mulai memperbaiki sistem di negara kita agar menjadi lebih baik.
***
InsyaAllah tulisan selanjutnya adalah tentang bagaimana untuk menjadi inovator, stay tuned :)

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
comments

46 komentar:

  1. Ya meskipun belum banyak dan belum terkenal, di Indonesia juga ada kok anak-anak muda yg kreatif di bidang youtube, seperti bayu skak, edo zhell, menurutku mereka juga sudah kreatif kok mas.

    Terkadang sudah ada ide tapi alatnya kurang, ya harus disiapkan secara maksimal untuk hasil yg memuasakan.

    Ya semoga kedepannya banyak ide-ide kreatif yg muncul di kepala anak-anak muda Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap, mereka memang kreatif dalam wilayah seni dan hiburan. Dan fokus kita bukan pada masalah itu, tp dlm permasalahan negara kita ini. Di mana kita masih belum bebas untuk melakukan banyak hal dan ironisnya yang membatasinya ada pikiran masyarakat kita sendiri...

      sistem di negara kita yang secara tdk sadar membuat pola pikir kita mayoritas menjadi pasif dan kurang kreatif

      Hapus
  2. Kalau soal kreatif, menurutku banyak kok anak di Indonesia yg kreatif. Tp, dari pihak pemerintahnya aja yg kurang perhatian, malah tidak memperdulikan. Sepertihalnya produk mobil listrik, tv rakitan sendiri dr sparepart komputer bekas, kompor bahan bakar pakai air, semua tidak dihiraukan malah dicari" kekurangannya. Hadeh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya suka dengan orang2 kreatif seperti itu di Indonesia, kenapa?
      karena kalau di luar negeri itu wajar klo bs kreatif, lah kalau di Indonesia itu sulit sekali karena dicari kekurangannya terus dan ini membuat tidak bs berkembang.

      haha jadi ingat yang ttng mobil listrik buatan kita yg tidak lolos uji emisi. seharusnya negara kita bisa dukung itu, diksh modal sehingga bs berkembang dan uji emisinya bs lolos... namun pada akhirnya malah dibiarkan begitu saja :(

      sistem inilah yang harus bisa kita ubah...

      Hapus
    2. Kalau menurutku sih, ini gara" ada unsur politiknya juga sih. Soalnya kalau produk dalam negeri, gak ada pajaknya atau pajaknya ringan. Jadi, gak ada jatah khusus buat mereka semua yaitu para tikus berdasi

      Hapus
    3. unsur politik yah :D
      oke jd dpt benang merahnya. supaya kita terus-terusan jd konsumen dan akhirnya tikus berdasi itu dpt komisi dr perusahaan produsen asing yg memasarkan produknya di sini :(

      Hapus
  3. banyak orang yang kreatif tapi sedikit yang dapat perhatian alias di notis sama orang Indonesianya sendiri. Soalnya orang Indonesia lagi sibuk ngurusin pak ahok katanya. Trus cewek-ceweknya sibuk ngegosip di lambe turah, yang anak-anak tanggung sibuk pacaran/cari pacar. Trus para remaja tanggung lagi pada sibuk meet and greet sama awkayin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya curiga kalau Indonesia itu memang diarahkan seperti itu, agar masyarakat kita lambat dalam berkembang. Sehingga akan selalu menjadi masyarakat konsumtif dan bukan produktif...

      bener kata fuji, apalagi remaja sekarang sudah mulai banyak yang aneh tingkahnya. Duh, semoga masih disisakan banyak remaja yang berkualitas untuk Indonesia

      Hapus
    2. Bisa jadi mas...hmmmm konspirasi wahyudi ini! wkwkw

      untungnya saya remaja yg ketagihan ngeblog aja nih mas :D

      Hapus
    3. kasian pak Wahyudi dibawa-bawa, nanti mamarika jadi sedih, wkwk

      syukurlah, setidaknya banyak yg menjadi blogger ataupun youtuber itu bs saling berbagi sudut pandang ke banyak orang :D

      Hapus
  4. Setuju banget bro..
    Kita memang sibuk banget sama semua kegiatan kita ini itu..
    Makanya kita enggak mikir buat ngelakuin sesuatu yang menarik.
    Selain itu bahan dan finansial juga penting..

    Tp hal pertama yang terpikir di otak gua sewaktu kita dibilang enggak kreatif, salah satunya yaah budaya dan pola pikir.
    Masih ingat waktu kita masih SD dan nyoba hal yang baru dan guru kita malah bilang "jangan aneh-aneh deh" atau, "lakukan hal yang lebih berguna"..

    Things like that yang ngebuat kita rada punya pemikiran stuck..
    kok jadi curhat gini?
    intinya gua setuju laah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup, sistem di negara kita lah yang membuat mayoritas kita menjadi sibuk. namun, anehnya kesibukan itu tidak menghasilkan banyak... miris jadinya

      orang yang berani keluar dari jalurlah yg saat ini berhasil memiliki jiwa kreatif, mksud keluar jalur adalah keluar dari kebiasaan2 yang menyebabkan pikiran menjadi pasif...

      bener ituh, waktu kecil entah di rumah atau di sekolah kita selalu dilarang ini itu (padahal bukan hal buruk). jadinya sampai dewasa, kita takut untuk berpikir kreatif, karena pikiran di luar jalur itu dianggap suatu kesalahan.

      Hapus
  5. Sisi kreativitas anak muda udah terlihat kok cuma lebih diapresiasi aja kali yak karyanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, bersyukur sudah ada yang berani mengembangkan pola pikir yang tdk pasif, cuma itu kurang diapresiasi dan didukung. Seperti kasus mobil listrik yang dibuat anak bangsa Ricky Elson, duh sayang sekali ituh...

      Hapus
  6. Ya terkadang orang punya ide kreatif tapi masih malu atau ragu untuk merealisasikannya.

    Ya ada benernya juga sih, pola pikir yg belum bisa berpikir untuk maju, dan biasanya kalo mau melakukan hal kreatif nunggu orang lain bertindak dulu (menurutku sih)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, itu ada banyak sebenernya yg punya ide tp ragu untuk merealisasikannya .. apalagi kalau kepikiran ttng 3 hal di atas

      hehe nunggu ada pelopor dulu yah maksud nya? :)

      Hapus
  7. hahah Saya Kaget Ka Saat Telornya Masuk Ke Botol Ada Suara "Clupp" Terus Pass Telornya Meledak Saya Kaget Sampe Kebanting HP Saya Wkkwkw..


    Rata-Rata Orang Indonesia itu Pemalas Ka, Dikalangan pelajar Ajh 70% Anak Di Sklh Saya Pada Males Semua.
    20% Anak Rajin Dan Kreatif.
    10% Ngga Jelas (Biasanya Pendiem Tapi Ngga Ngelakuin hal Apa" Selain menghayal)

    Terkadang Ada Yang Udah Kreatif Namun Kreatifitas Itu Ngga Di Apreasi Sama Pemerintah..
    Misalnya Ajh Film Battle Of Surabaya. Film Itu Ditolak Di indonesia, Namun Di Festival Internasional Dia Mendapat Beberapa Penghargaan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, bahaya amat ampe kebanting hape nya :D

      oh bgitu, setidaknya 20% anak di kelas mu itu kreatif, coba klo semuanya sekolah juga ada 20% anak kreatif... itu bagus sekali, tinggal perlu ada nya apresiasi, supaya anak yang kreatif itu semakin berkembang

      duh miris, film Battle Of Surabaya ditolak di negara sndiri, ckck pdhl di festival internasional dpt penghargaan... ini bukti klo sifat kreatif di indonesia itu kurang didukung :(

      Hapus
  8. Tetap semangat....
    Kalo ngliat anak sekolah sekarang aja tuh suka kepikiran gimana Indonesia 10 tahun nanti kalo para penerusnya begini semua...

    BalasHapus
    Balasan
    1. anak sekolah skrng, duh... apalagi ada yang berani mukul gurunya sendiri :(
      ini yg ngajarin siapa si?

      ayo kita semua bergerak untuk memperbaikinya

      Hapus
  9. Yak anda benar. Orang Indonesia tidak terbiasa dengan gaya berpikir yang out of the box. Soalnya dari kecil kita gak pernah dituntut untuk kreatif. Kita dituntut untuk 'nerimo ing pandum'

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya begitu... ini memang sistem nya yg membentuk sperti itu sedari kecil, jd sampai dewasa jd tdk terbiasa out of the box. kita kn masih mengikuti alur-alur kehidupan pasif yg membekas dari jaman jajahan belanda

      Hapus
  10. kurang kesempatan untuk kreatif...
    gue setuju nih..
    menurut gue, diindonesia banyak orang kreatif, sayangnya cuman gak kelaiatan dan juga banyak yang punya ide ide takut untuk merealisasikan ide kreatifnya.

    yah berharapnya sih indonesia mempunyai banyak kesempatan untuk kreatif lagi, karna sebenarnya indonseia gak kalah kreatif loh sama luar negeri

    BalasHapus
    Balasan
    1. banyak ide tp takut untuk direalisasikan yah? hehe sepertinya kebentur dgn ketiga hal di atas :D

      mindset masyarakatnya yg memang harus diubah, memang sulit, tp perlahan pasti bisa :)

      Hapus
  11. Nggak dipublish di sosmed bukan berati gak kreatif kan. Cuma gak keliatan aja. Kenapa harus menalahkan sistem negara, kenapa gak mulai dari diri sendiri aja. Ambil contoh nih kalo pengen main mainan eksperimen2 ilmiah sederhana, yang bisa dimainkan sama anak atau adik. di toko buku banyak kok yang jual, dan gak mahal pula. Dulu aku sering mainan gituan sama ayah kalo lagi selo. Gak disediain di sekolah bukan berati gak bisa cari sendiri kan.

    Aku lebih yakin kalo mindset orang indonesia itu males dan gampang puas. Tapi sadar gak sih otak kreatif anak indonesia itu udah dibunuh perlahan2 dari bangku sekolahan. Kalo nilai pelajaran gak bagus dianggap bodoh. Nggak peduli anal itu bakatnya di nggambar misal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, saya baca paragraf pertama dgn kedua kok malah bertentangan :D

      klo yg paragraf kedua memang ini yang saya khawatirkan, sistem nya yg membuat mindset masyarakat indonesia itu seperti yg km sampaikan. baru solusinya yg di paragraf satu, yaitu mulai dr diri sndiri. makanya tulisan ini saya publish, agar pembaca sadar dan mulai bergerak dan berpikir kreatif

      Hapus
  12. karena indonesia lebih suka 'drama' atau ngangkat hal2 negatif dibandingin yang positif, makanya kadang yang positif kurang terekspos.

    soal eksperimen2 gitu mungkin karena makin gampang nerima informasi (internet) jadinya malah males nyari tau. :/

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena hal-hal negatif itu lebih laris di media timbang yang positif, hehe kalau yang diberitakan yang positif mulu, malah media nya jadi kurang laku :)

      Hapus
  13. Tulisan ini menurut saya bagus sekali. Pembaca sekali lagi disadarkan soal kebebasan kreativitas bahkan level kreativitas anak bangsa dibandingkan dgn bangsa lain.

    Namun apakah tulisan ini menggugah dan menyemangati pembaca? Pertanyaan ini jg terbersit persis sama ketika salah satu tim kami baru pulang dari studi banding ke sekolah di Australia lalu menyampaikan hasil observasinya namun kontennya alih-alih memotivasi malah membuat audiens down dan ga nyaman. Pun terjadi pada siswa yang dimotivasi dan diinspirasi dengan model pembandingan.

    Kata yg ahli sih kuncinya pada metode penyampaian. Maka dipi tak heran jg klo di komen ada yg rada sensi dgn tulisan ini, padahal maksud mas citra nya sendiri sebenernya murni awarness, motivation, and inspiring.

    Nulis bener2 bukan perkara mudah ya ;).

    BalasHapus
    Balasan
    1. entah, knapa sulit sekali menyadarkan kalau sistem di Indonesia ini msh perlu dibenahi. Nah, kalau kita sudah sadar dgn sistem itu, maka kita lah yang sadar ini bergerak melawan arus. Agar tidak menularkan kebudayaan pasif ke generasi selanjutnya

      iya betul menyampaikan sesuatu opini itu sulit mba dipi, sehingga wajar ada yang setuju dan ada yang sensi. belum lagi ada yang sekedar baca dan ga paham dgn tujuan dr tulisan nya.

      mau belajar lagi cara penyampaian yang lebih sederhana :D

      Hapus
  14. Banyak warga Indonesia yang sudah tercap mulai kanak-kanak untuk pasif. Warga Indonesia sudah terperangkap dalam lingkaran hidup yang begini begini saja. Sibuk tentang hal-hal yang kaku. Banyak yang kerjaannya belajar terus tapi tidak mau aktif dalam membuat karya karena menurutnya dan pikiran yang sudah ditanamkan adalah semuanya tergantung nilai, kalau nilai bagus, maka masa depan cerah. Nyatanya, tanpa bisa membuat karya, apalah arti Ijazah dan IPK tinggi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kerena memang lingkungannya sperti itu dari orang tua dan dari sekolah juga... ya syukurlah skrng ini tahun 2010 ke atas sudah tidak sepasif dulu, karena orang tua dan guru-gurunya sudah mulai peduli dgn minat dan bakat sang anak...

      Hapus
  15. Sangat setuju sekali Bang Citra, konten di luar negeri memang jauh lenbih berbobot dibanding dengan konten video di negara kita ini. Yaa, bukannya menjelek-jelekkan juga sih, aku aja juga belum terlalu bisa untuk bikin konten yang bagus. Berkaca dari itu makanya mari kedepannya kita lebih fokus untuk berkarya, bukan fokus hanya kepada hal-hal sulit yang menjadi penghalang untuk berkarya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. konten si relatif za, semakin lama bakal semakin baik kok kalau konten itu. Tinggal dikembangkan terus. Klo konten seni hiburan Indonesia termasuk udh bagus :D

      Hapus
  16. Video pembuatan senjatanya itu keren banget, Mas :)

    BalasHapus
  17. Ya bener banget bang, setuju banget, sebenarnya orang indonesia itu banyak yang kreatif, tapi ya gitu, belum bebas seutuhnya masih mikir ini dan itu.

    Yah semoga sih seperti yang dikatakan postingam ini, Indonesia makin maju dan berkembang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyap, kebebasan untuk kreatif itu bisa dijadikan suatu parameter apakah negara tsb sudah maju atau belum :)

      amiin...

      Hapus
  18. Apresiasi dan pola pandang masyrakat. Ya, Indonesia tidak kalah kreatif namun kadang masyrakat menganggap hal itu sebagai eksentrik dan lebih baik memilih jalur aman. Negara sudah mulai mengurangi dampak nilai dalam angka, namun masyrakat masih menunjukkan keteguhan bahwa nilai haruslah berupa angka..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm gt yah, banyak yang memilih jalur aman
      spertinya nilai harus berupa angka itu masih terus menjadi budaya yang msh membekas di mindset masyarakat...

      Hapus
  19. wah, postingan yang sangat ebrbobot ya Pradipta.
    Kalau untuk video adventure kita udah punya beberapa traveller kayak yang sering kita liat di My Trip My Adventure dan Jelajah dll itu..karena sebenernya emang sumber daya alam di Indonesia itu kerennn bingittt...tapi ya itu, banyak kendala yang dihadapi para Indonesian kalau mau bikin seustau begitu. cuman, di kita video yang kayaknya meledak adalah video yang kontentnya lucu lucu..kayak "Perbedaan pacar dan selingkuhan" yang kayak di Last Day apa Last Saturday bikin ggitu di Youtube. Dana da beberapa lainnya

    semoga ke depan Indonesia bisa lebih kreatif dan nggak ketinggalan dengan citizen negara lain ya! Termasuk kita juga :D

    BalasHapus
  20. Toast...kontribusi melalu tulisan yg positif juga bisa menggaungkan Indonesia lebih baik lagi di mata dunia ta, setidaknya di ranah cyber Indonesia juga ga dikenal dg yg jelek jeleknya saja tapi juga punya sesuatu ygdibanggakan

    BalasHapus
  21. kita semua udah pada tau apa kekurangan bangsa kita ini yang katanya udah merdeka.

    aku pernah denger, katanya sekarang indonesia sedang ada dalam masa bonus demografi, kalau kita semua bisa memanfaatkan kesempatan ini, insyaAllah sih.

    cuma yang jadi masalahnya adalah, tau sendiri lah, perkembangan internet di indonesia yang justru banyak membawa dampak negatif bagi anak muda sekarang.

    BalasHapus
  22. Bokap gue sering bilang begitu, Indonesia belum merdeka.
    Ternyata ada juga orang lain yang berpikiran sama..

    BalasHapus
  23. Ada betulnya tu Indonesia belum bebas sepenuhnya, salah satunya tu budaya yang mudah terbawa budaya lain yang ujungnya membuat kita sulit menunjukkan identitas kita.

    BalasHapus
  24. Selain tiga poin di atas, Indonesia masih punya masalah besar lainnya, yaitu agama. Agama yg gua maksud di sini adalah agama yg sering dijadikan alat politik dan alat untuk mencapai kepentingan pribadi sama orang-orang yg punya agenda tertentu. Kreativitas rakyatnta dihambat, inovasi dimatikan, kalau tidak sesuai kepentingan "mereka". Dikit-dikit diharamkan, dikit-dikit dikenakan fatwa, dikit-dikit disangkutpautkan sama agama. Cape deh.

    BalasHapus